Feeds:
Posts
Comments

Archive for September, 2010

Kemarin agak bingung juga ketika membuka kardus pempek oleh-oleh dari ipar. Karena kemarin tidak segera aku buka dan di masak, maka hari ini tepung kanji yang berfungsi sebagai pelindungnya sudah basah. Ya gimana dong, 2 kardus soalnya, kalau mau dibuang sayang banget. Jadi aku coba untuk menyelamatkannya.

Seperti pempek yang lainnya juga aku selalu rebus dulu, baru digoreng. Ternyata hasil gorengannya berasa sedikit asem, hingga mukaku ikutan asem karena terpikir sayang banget mesti membuang 2 kardus pempek. Ada tips dari bapakku, katanya direbusnya dialasi pakai daun pisang yang masih muda, bukan yang pupus tapi yang sudah mekar tapi warnanya belum hijau banget. Namanya juga usaha, aku petik daun pisang di samping rumah, aku rebus lagi pempek tadi. kemudian goreng dikit buat sampel aja, buat diicipin masih asem ga rasanya. Eeeee…. alhamdulillah sekarang rasanya ga asem lagi,  rasanya jadi seperti pempek yang masih baru. Hebat banget yaa khasiat daun pisang hehehe….

Tapi untuk khasiat yang laennya aku belum begitu tahu selain untuk menghentikan pendarahan luka dengan air tumbukannya. Kalau buat bungkus-bungkus kue itu udah pasti 😀

Read Full Post »

ada cara mudah untuk memastikannya …. setelah anda mendapatkan topik penelitian tesis … anda perlu mengembangkan jawaban terhadap pertanyaan ..

  1. apa yang menjadi keluaran dari penelitian anda ?” … pastikan dengan jelas keluaran ini .. apakah keluarannya adalah algoritma / metoda baru, penerapan metoda untuk kasus tertentu, disain software, prototipe software, penerapan framework, hasil pengukuran dampak / manfaat TI, dsb. .. dsb .. dsb ….
  2. untuk memastikan bahwa topik tersebut relevan … kembangkan jawab terhadap pertanyaam: ”problem-problem di dunia nyata yang menjadi alasan / latar belakang bahwa anda perlu melalukan penelitian topik yg anda pilih tsb“. untuk menemukan jawaban / solusi terhadap permasalahan nyata tersebut…. untuk mempertajam relevansi topik tersebut anda bisa melakukan studi literatur dari paper-paper jurnal terbaru yang terkait dengan topik, permasalahan dan keluaran yang sudah anda studi tersebut … hasil studi literatur ini akan memastikan apakah topik penelitian yang anda pilih memang menjadi topik penelitian yang hot atau tidak … sekaligus anda memperoleh state of the art dari topik penelitian tersebut …

Jadi bisa disimpukan bahwa anda bisa menguji topik penelitian tesis anda dengan 3 pertanyaan :

  1. kumpulkan fakta-fakta problem dilapangan yang mendukung perlunya topik penelitian tersebut,
  2. pastikan keluaran hasil penelitian anda dan
  3. lakukan studi literatur untuk memastikan bahwa topik tersebut memang layak diteliti ….

jika tahap ini ok semua maka anda bisa berlanjut dengan tahap-tahap yang lebih detil seperti …

  1. teori apa yg dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian tersebut …
  2. mempertajam tujuan penelitian,
  3. batasan masalah dan
  4. keterbatasan yg mungkin akan ditemui … kebutuhan data dst.

boyhardy.wordpress.com

Read Full Post »

Latar belakang berisi 5 poin penting: masalah riset, studi-studi yang telah dilakukan, kekurangan (deficiencies) dari studi-studi yg pernah dilakukan, pentingnya studi bagi pembaca dan tujuan riset. Masalah riset bisa diangkat dari fakta-fakta dan data-data lapangan (studi kasus), dari studi literatur, dari kebutuhan perusahaan / instansi, atau dari kebutuhan pengembangan ilmu / teknologi, dsb. Studi-studi yang pernah dilakukan diperoleh dari hasil review literatur-literatur (paper-paper) terbaru yang melaporkan hasil studi terhadap masalah riset yg sedang kita teliti. Paper-paper yang di review sebaiknya paper-paper dari jurnal internasional, prosiding konferensi internasional yang up-to-date. Kekurangan (deficiencies) dapat diperoleh dengan mengidentifikasi hal-hal yang belum dilakukan dalam paper-paper yang sudah di-review. Kekurangan (deficiencies) juga bisa diidentifikasi dari bagian akhir paper yang melaporkan hal-hal yang masih belum dilakukan oleh peneliti / penulis paper yang direkomendasikan untuk diteliti. Hal ini akan valid tentunya jika paper-paper yang direview cukup jumlahnya / mewakili. Oleh sebab itu perlu dicatat / digaris bawahi bahwa jumlah dan kualitas literatur yang direview harus cukup mewakili perkembangan riset terhadap masalah riset yang sedang kita lakukan. Pentingnya studi bagi pembaca dapat diformulasikan dari manfaat hasil studi bagi pembaca atau sekelompok target yang dituju. Serta tujuan penelitian.

boyhardy.wordpress.com

Read Full Post »

6 Tipe Peselingkuh

Anda mungkin hanya tahu dua jenis peselingkuh: pria yang berselingkuh dari istrinya, atau berselingkuh dari kekasihnya. Dua-duanya menyebabkan sakit hati dan hilangnya kepercayaan terhadap pasangannya ini.

Namun menurut Dr Doug Weiss, presiden American Association for Sex Addiction Therapy dan pendiri situs konseling SexAddict.com, ada 6 jenis peselingkuh. Tidak semua dari peselingkuh ini adalah pecandu seks, namun ada peselingkuh kambuhan yang memang memiliki masalah kecanduan seks.

Anda ingin tahu tipe-tipe yang dimaksudnya? Dr Weiss menjelaskannya berdasarkan ringkasan dari bukunya, Addicted to Adultery: The Other Reason Spouses Cheat:

1. Si pemburu
Tipe ini cerdas, sukses, dan pintar bicara, yang memancarkan energi seksual atau narsisistik tertentu. Mereka biasanya mencari orang yang rapuh, kesepian, atau justru pecandu seks lain untuk menikmati quickie sex. Mereka punya pickup lines atau modus operandi yang jelas untuk memerangkap korbannya. Tetapi mereka tidak akan mencari tipe pemburu lain, karena akan menyakiti mereka. Contoh tipe ini adalah Tiger Woods, yang menurut Dr Weiss mencari  tipe wanita tertentu yang muda, cantik, langsing, dan rela melakukan apa saja untuknya.

“Korban mereka bukan wanita milyuner, bukan bintang olahraga, atau aktris,” kata Dr Weiss, tentang wanita-wanita yang pernah dikencani Tiger Woods. “Tak satu pun dari wanita ini yang memiliki kekuasaan. Pokoknya mereka bukan ancaman.”

2. Si pahlawan
Tipe ini biasanya berlagak ingin menolong korbannya yang sedang mengalami kesusahan. Mereka akan mendekati korbannya sambil berpura-pura menjadi pendengar yang baik mengenai kehidupan si korban. Korban tentu merasa sangat dihargai dan dimengerti, sehingga menaruh kepercayaan pada si pahlawan ini. Kepercayaan ini lalu disambut dengan gembira, karena artinya jalan untuk mendapatkan si korban semakin dekat. Bahkan setelah mereka berhasil merebut hati si korban, mereka akan tetap dipandang sebagai pria yang manis. “Pahlawan ini ingin mendengar wanita memujanya,” kata Dr Weiss.

3. Tipe korban
Tipe ini justru sebaliknya, berperan sebagai korban. Mereka akan berkeluh-kesah pada teman wanitanya, bahwa istrinya tidak pernah memperhatikan, menghargai, apalagi ingin berhubungan intim dengannya. Orang ini berlagak mencari seseorang bisa membantunya keluar dari permasalahannya, membuat wanita calon korbannya merasa iba. Padahal, dengan cara itulah mereka menjerat korban sesungguhnya.

“Pria seperti ini memanipulasi wanita melalui rasa iba,” kata Dr Weiss. Lagi-lagi ia menjadikan Tiger Woods sebagai contohnya. Tiger disebut-sebut selalu mengeluh tidak bahagia dalam pernikahannya dengan istrinya, Elin, untuk meyakinkan wanita lain supaya mau tidur dengannya.

4. Tipe oportunis
Tipe ini bisa mengincar seseorang yang 20 tahun lebih muda atau lebih tua, gemuk atau kurus, kaya atau kekurangan. Mereka akan merasa senang jika diinginkan atau didambakan orang lain, sehingga siapa saja yang menginginkan mereka tentu akan diterima dengan antusias. Mereka tak peduli bagaimana penampilan korbannya, atau apa latar belakangnya. Pendeknya, selama ada kesempatan, mereka akan berusaha mendapatkannya. “Tipe oportunis ini mencari wanita dalam kondisi apa pun,” ujar Dr Weiss.

5. Tipe profesional
Ini tipikal pria pada umumnya. Tipe ini tidak mencari cinta, tidak peduli pada keinginan atau kebutuhan korbannya, atau apa yang dipikirkan korban mengenai diri mereka. Sebab mereka sebenarnya menjalani kehidupan normal, memiliki istri yang baik, anak-anak yang manis, dan pekerjaan yang mapan. Tetapi mereka bisa menjadi badung ketika mereka menginginkannya. Karena itu mereka berusaha menyembunyikan semua aksinya. Menurut mereka, “Kalau tidak ada yang tahu, tidak akan ada yang sakit hati.”

6. Tipe pemuja
Ini tipe peselingkuh yang paling spesifik. Mereka hanya menginginkan satu tipe wanita tertentu, yang sangat terbatas. Bahkan, mereka berani mengambil risiko untuk menerima satu kesempatan langka bersama wanita yang mereka inginkan. Mereka bisa membagi-bagi hatinya, dan seringkali merasa memiliki hak untuk melakukan perselingkuhan.

“Mereka berselingkuh untuk memenuhi desakan akan tipe wanita tertentu,” ujar Dr Weiss, sambil menambahkan bahwa kriterianya antara lain suku, ukuran, atau apa pun yang tidak mereka temukan pada diri pasangan mereka.

Apa pun tipe peselingkuh yang Anda temui, Anda masih punya kesempatan untuk memperbaiki hubungan. “Jalan keluarnya tetap sama: kejujuran, pertanggungjawaban, dukungan, dan mengatasi masalah karakter dan psikologis mereka,” katanya. “Dan, mereka bisa kok menjadi lebih baik, asalkan mereka mau.”

Kompas.com

Read Full Post »